Label

Jumat, 03 Oktober 2014

luka

aku seperti tengah berdiri di atas pecahan kaca yang berserakan.
jika aku melangkah maka luka di kaki ku akan semakin parah
mundur pun akan makin berdarah
tapi jika aku hanya diam dan tidak kemana-mana
pecahan-pecahan kaca ini akan terus menelusup masuk menyayat ke daging
sakitnya sungguh dapat terbayang kan?
aku tak bisa kemana-mana
pun melakukan apa-apa
yang ku butuhkan hanyalah melangkah ke tempat dimana pecahan kaca itu tidak ada
lantas mengobati tiap luka di kakiku dengan betadine, kapas, air, dan alkohol
sebelumnya aku harus memastikan apakah luka ini sudah sangat parah atau belum
jika parah mungkin aku sangat butuh dokter dan penangan serius
aku tau mungkin kakiku akan sembuh.. tentu saja itu membutuhkan waktu
tergantung seberapa parahnya kan?
dan mungkin akan sulit digunakan untuk melangkah seperti biasa...

mungkin pecahan kaca ini adalah harapan
yang kamu sengaja letakkan di pinggir meja
hingga akhirnya tergeser dan jatuh ke lantai
pecah berserakan
remuk
hingga ke bagian terkecil
dan aku..
hanya kebagian menginjak pecahan demi pecahan yang kamu pecahkan
mungkin kamu tak pernah paham bahwa membenci itu teramat sulit


aku melirik sebentar ke arah mu,
dengan mengagumkan kamu melompat
melewati setiap pecahan kaca yang kamu jatuhkan
aku hanya bisa berdecak iri
oh.. seandainya kakiku sepanjang kakimu
atau mungkin tekadku sekuat tekadmu
bukan.
mungkin takdirku adalah melangkah melewati setiap pecahan kaca ini

dalam tiap tangisku menahan perih ini.. aku berdoa hingga saatnya nanti aku mampu melangkah
paling tidak aku akan membersihkan tiap darah yang menetes
paling tidak aku mampu memberi kesembuhan bagi diriku sendiri
bukan kamu
juga bukan siapa
hingga akhirnya aku sadar
luka yang sebenarnya mampu terobati hanya dengan diri sendiri
jika dengan yang lain
maka aku akan terus berpengharapan pada sesuatu yang tidak akan pernah pasti
itu hanya akan menimbulkan luka-luka yang lain
yang mungkin akan lebih sulit untuk diobati