air mata jatuh, mengalir perlahan
di pipi kanan dan kiri
hanya sekali.
aku berharap lebih
aku ingin menangis lebih banyak
menjerit dengan sangat kuat
apa yang terjadi pada hidupku?
mengapa terasa makin berat?
seketika tanpa belas kasihan
kenangan ada pada setiap pandangan
terasa nyata dan begitu menyakitkan
aku bukan bulan
yang ketika malam datang
muncul benderang
semua ucapan terlintas dengan sangat jelas
persahabatan.
cinta.
pengorbanan.
permainan.
penghinaan.
kehilangan.
sakit yang tak mau hilang.
malam yang selalu kelam.
aku mengiba pelan.
mengapa bisa tercipta manusia setega kalian?
jika ingin pergi. pergi sekalian.
tapi kau bawa segalanya bersamamu
jiwaku. tertinggal jiwaku sebagian.
hingga aku bukan lagi aku.
aku bisa saja menceritakan kepada seluruh dunia
tentang apa yang kau lakukan
aku bisa saja membalas dengan cacian
tapi aku tak mau
setan mengkritikku dengan girang
hari demi hari serupa siksaan
mengapa tidak mati sekalian?
aku kehabisan akal
sudah ku hitung berapa malam
menunggumu pulang
kau tak kunjung datang
hanya menyisakan kenyataan memilukan
luka yang tak mau hilang
aku harus bagaimana Tuhan?
siksaan ini terasa semakin mencekam
aku kehabisan akal
sudah ku hitung berapa malam
menjelang lampu padam
menunggumu pulang
ke pelukan Tuhan.