di tengah-tengah lupa.
aku mengingatmu.
ingat semua tentang kita.
ini lucu
aku ingat setiap langkah, setiap tingkah, bahkan setiap kata yang kamu ucapkan
ingat betapa semua orang mengatakan kamu brengsek
ingat betapa kamu adalah satu-satunya pria brengsek
yang tidak pernah melukai hatiku
ingat setiap tetes air mata penuh amarah
setiap caci penuh luka
keluar begitu saja
ketika aku mempermainkan rasamu
karena mereka
kini, percayalah.
tidak ada satupun dari mereka lebih baik dari kamu
percayalah, bahwa
aku pernah begitu menyesal melepasmu
pecayalah, bahwa
semua doamu menjadi siksaan
pada hidupku kini
ada harga yang harus dibayar
karena sikapku padamu
entah sampai kapan
kunikmati balasan atas ulahku merobek hati
yang luar biasa sepertimu
hingga ku pilih cinta yang bukan kamu
hingga ku terpenjara dalam suatu hubungan yang bukan dengan kamu
hingga ku rasakan sakit sepertimu
mungkin saja ini belum seberapa
dibanding luka yang pernah kuhadiahi untukmu
aku memang keterlaluan
lebih dari kejam
aku pantas berada disini
menikmati balasan demi balasan atas apa yang pernah aku pilih
ampuni aku...
biar Tuhan ampuni aku
biar lepas segala resah
biar mampu kujalani hidup
biar mampu aku berlari
setidaknya, beritau aku..
bagaimana kamu mampu jalani hidup tanpaku
bagaimana kamu mampu melanjutkan hidup setelah
ku robek hatimu begitu saja
biar aku mampu jalani hidup tanpa dia
jika sekali saja mampu ku putar waktu
aku akan lebih memilih orang brengsek sepertimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar