And its happening...
Bener adanyanya kalo seringkali kata-kata adalah doa. Makanya orang tua suka melarang kita untuk ga ngomong sembarangan.
Beberapa bulan ke belakang, kamu selalu bilang.
"Suatu saat nanti kalo kamu mau ketemu aku, aku bakal bilang aku sibuk. Mungkin aku udah males sama kamu"
Dan kejadian..
Beberapa hari yang lalu kamu cuma bilang sorry next time aja ya, waktu aku ajak ketemu.
Emang bener! Ditolak sama sahabat sendiri itu lebih pedih daripada ditolak gebetan.
Terus aja dalam hati aku bertanya kaya orang bego. Antara kesel dan bingung..
Aku melakukan dosa seperti apa? Sampe kamu menolak dengan sadis.
Mungkin pelan-pelan kamu berniat menghukum aku yang masih bertanya, salahku dimana ini
Dengan ke misterius an kamu. Apa aku yg ga peka?
Serius deh. Mending berantem sekalian daripada ga tau apa-apa di diemin.
Mau mikirin sampe akhir hayat tapi kehidupan ga bisa di ajak kompromi.
Kamu diem atau engga, aku tetep butuh makan.
Ayo berdamai. Tapi kamu seperti sudah membentengi diri untuk menghindar
Aku salah apa?
Aku salah apa?
Aku salah apa?
Sampai akhirnya baiklah..
Aku menyerah pada diam mu.
Selasa, 21 April 2015
Jumat, 10 April 2015
Kisah
Ini adalah kisah tentang cinta. Tentang kebersamaan kita.
Mungkin kamu tau alasan ku menuliskan semua tentang kita, hanya karena aku mudah lupa.
Bukan untuk kamu atau orang lain baca, ini untuk aku sendiri. Rasanya sayang sekali jika suatu saat aku mulai sedikit demi sedikit melupakan semua kebersamaan kita. Maka nanti akan kubuka dan kubaca berulang kali sambil membawa kenangan kita kembali. Kenangan. Terkadang aku tidak rela menyebut semua kebersamaan kita dengan kata kenangan. Rasanya baru kemarin kamu menyanyikan sebuah lagu untuk ku. Rasanya baru kemarin kamu tertawa di telingaku mendengar cerita keanehanku. Sayang.. Aku rindu. Maafkan jika aku masih saja menitikan air mata jika semua lagi-lagi sesuatu yang berhubungan dengan kamu. Kadang aku merasa iri dengan kebahagiaan yang kamu rasakan sekarang. Bukan karena aku tak ingin kamu bahagia. Hanya saja sekarang aku harus memahami bahwa aku bukan lagi alasan kamu berbahagia.
Baiklah, sungguh kamu tidak perlu merasa terganggu dengan tulisan ku ini karena aku tidak menulis untukmu. Melainkan hanya untuk diriku sendiri.
Mungkin kamu tau alasan ku menuliskan semua tentang kita, hanya karena aku mudah lupa.
Bukan untuk kamu atau orang lain baca, ini untuk aku sendiri. Rasanya sayang sekali jika suatu saat aku mulai sedikit demi sedikit melupakan semua kebersamaan kita. Maka nanti akan kubuka dan kubaca berulang kali sambil membawa kenangan kita kembali. Kenangan. Terkadang aku tidak rela menyebut semua kebersamaan kita dengan kata kenangan. Rasanya baru kemarin kamu menyanyikan sebuah lagu untuk ku. Rasanya baru kemarin kamu tertawa di telingaku mendengar cerita keanehanku. Sayang.. Aku rindu. Maafkan jika aku masih saja menitikan air mata jika semua lagi-lagi sesuatu yang berhubungan dengan kamu. Kadang aku merasa iri dengan kebahagiaan yang kamu rasakan sekarang. Bukan karena aku tak ingin kamu bahagia. Hanya saja sekarang aku harus memahami bahwa aku bukan lagi alasan kamu berbahagia.
Baiklah, sungguh kamu tidak perlu merasa terganggu dengan tulisan ku ini karena aku tidak menulis untukmu. Melainkan hanya untuk diriku sendiri.
Pada perjalanan menuju sepi
Jika saja aku mempunyai kekuatan yang lebih,
Ingin sekali rasanya hari ini aku menukar tiket kereta yang sudah ada di tangan
Dengan tujuan kota lain
Jika saja aku bisa menjadi orang yang sekali-kali suka menikmati hidup
Jika saja aku bisa sedikit nakal untuk meninggalkan tanggung jawab
Aku ingin sekali pergi.
Pergi ke tempat yang jauh.
Tapi kenyataannya,
Disinilah aku sekarang.
Duduk manis diatas kereta api tujuan jakarta
Menikmati perjalanan dengan kesepian yang semakin lama semakin dalam
Entah mengapa?
Sebelumnya aku tidak pernah merasa sesepi ini
Sehingga mempertanyakan apa sebenarnya aku bahagia sekarang?
Apa sudah semampu mungkin aku berusaha?
Sepi.
Hanya itu yang aku rasa
Entah mengapa?
Sebelumnya aku tidak pernah merasa sesepi ini
Sehingga mempertanyakan apa sebenarnya aku bahagia sekarang?
Apa sudah semampu mungkin aku berusaha?
Sepi.
Hanya itu yang aku rasa
Langganan:
Postingan (Atom)