ketika pada akhirnya, saat ini kamu telah menemukan seseorang itu.
seseorang yang lebih berani menerima komitmen sebagai salah satu tujuan
dari segala kebaikan yang pernah memenuhi hari ku dulu.
sungguhlah, lega hati ku. meski kenyataannya, tak bisa ku pungkiri.
selalu pedih menghadapi bahwa, dalam pandanganku. remeh sekali cintamu.
ketika (mungkin) kamu menyerah memperjuangkan cinta yang selalu kamu gemborkan saat masih
menginginkan aku.
sungguh, bukan aku tak mau. Menerima segala kurangmu.
masa lalu itu mengajarkanku, mengujimu.
Tapi mungkin aku lupa, ternyata berjuang tidaklah ada di bagian yang kamu sebut cinta.
bahwa cinta hanyalah manis dan romantis. Sensitif dan terlalu peka.
kamu salah. Tentu dalam kamus cinta yang selalu ku bawa kemana-mana.
mereka bilang, aku kejam. menyakitimu. selalu.
haruskah ku jelaskan satu persatu, mengapa?
rasanya tidaklah sepenting itu. untuk membuat mereka paham.
apa yang sesungguhnya terjadi.
bukankah akan lebih menyakitkan jika setelah aku menjelaskan segala tapi mereka tak kunjung paham?
kamu selalu memiliki alasan. untuk marah dan marah. pada setiap apa yang aku lakukan.
pernahkah kamu sekali saja bertanya, apa yang aku suka? lagu apa yang sering aku dengarkan sebelum tidur?hal apa yang masih aku kejar?
baiklah, aku pun tidak pernah melakukan hal yang sama.
tapi, pernahkah kamu melakukan sesuatu yang tanpa aku minta??
jika belum.
maka, setidaknya tidaklah harus ada penyesalan dalam hidupku.
karena kita. tidak jadi. bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar