Label

Kamis, 03 Februari 2011

Aku dan caramu mencintaiku

sunyi dingin dan pekat. Masih sama seperti malam biasanya, aku masih terjaga. Tapi entah berbeda dg malam ini, air terus saja mengalir dari mata lelahku tak mau berhenti. Aku tak mengerti, rindu menyatu dg benci. Itu yg baru saja dpt ku simpulkan, dan masih mungkin. Rasanya luka itu kembali terbuka, luka yg seharusnya sudah tertutup tanpa ku obati. Perih sekali rasanya, aku menangis. Menangisi sebuah kemunafikan, bersembunyi di balik pelangi itulah yg selalu ku lakukan. Tapi sungguh ini adalah yg pertama setelah beberapa hari beberapa minggu. Setelah aku berusaha menguburnya dan menyimpannya rapih2 dlm kotak kenanganku dan kini hanya dlm sekejap saja semuanya naik ke permukaan, semuanya terlintas dii benakku, menari2 dlm fikiranku. Mengoyak! Tuhan, apalagi ini?aku mohon segeralah berlalu perasaan ini dan besok ketika matahari membangunkan aku, aku bisa secerah dia. Aku tak ingin menyakiti siapapun (lagi) sudah terlalu banyak. Aku memang seorang yg pelupa dg tingkat daya ingat yg amat lemah,aku lupa kapan bahkan tanggal. Mereka selalu menertawai kebodohanku itu, tapi sygnya aku ingat, selalu ingat bagaimana kamu mencintaiku. Dan aku benci. Aku selalu berdoa setiap malam sebelum aku terlelap agar besok aku sudah lupa seperti aku yg memang pelupa. Karena tak kan berpengaruh jika aku ingat, siapa yg akan peduli?ga akan ada!maka aku janji hanya malam ini saja, aku dan caramu mencintaiku---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar