kamu bilang kita ini satu.
tidak bisa pergi tanpa menghancurkan yang lain
kamu membuat segala ketidakmungkinan terasa ringan
kamu mengajariku bagaimana cara mengarang dunia yang kita inginkan
membangun masa depan yang ada hanya kamu dan aku.
kepedihan mampu kita lalui
benarkan, lebih dari segala kepedihan pernah sanggup kita lewati
kita adalah rumah.
seberapa jauh kamu dan aku melangkah menjauh
pada akhirnya akan kembali pada kita
tapi kini, mungkin kamu telah terlalu jauh berada dari rumah
hingga kamu lupa jalan untuk kembali
aku masih berada pada rumah
menunggu mu tanpa mencari
hanya itu..
aku takut, jika saja mencarimu
terlupa jalan pulang sepertimu
ingatkah kamu pada kopi yang kita biasa nikmati berdua tepat di beranda?
seperti biasa selalu kusajikan
jika saja kamu tiba-tiba kembali untuk menyuruhku membuatkan segelas.
padahal kamu tau aku tak pandai membuat kopi. selalu kebanyakan air. katamu.
kemudian kamu memelukku sambil berkata maaf.
tidak. aku tidak butuh kata maaf ataupun janji-janjimu seperti biasa
yang selalu saja kau jadikan alasan kepergianmu terlalu lama
aku hanya butuh rebah
di dadamu. aku lelah terlalu lama menantimu.
kusinggahi beberapa hati sembari menanti yang tak kunjung kembali
tapi aku selalu melangkah gontai kembali ke rumah.
tanpa kamu.
rumah ini rindu kita sayang, tak bisakah kau rasakan dari sana?
dari tempatmu berada kini.
tak sampaikah angin yang selalu menyapa mu tiap dini hari, menyebut kerinduanku?
mungkin saja dia lupa menyampaikan pesan rinduku
agar segera kamu kembali ke rumah
baiklah jika kamu tak mau kembali
tapi jangan paksa aku pergi
aku akan merawat rumah ini sendirian
baiklah jika kamu tidak mau kembali
tapi jangan paksa aku untuk berhenti minum kopi
baiklah jika kamu benar-benar tidak ingin menemuiku lagi
tapi jangan paksa aku merobek lembar demi lembar harapan yang tersisa
meski yang tersisa hanyalah luka.
Rabu, 25 Februari 2015
Minggu, 22 Februari 2015
asp
perutku sudah dipenuhi dengan asap.
entah kapan aku akan berhenti?
serupa dengan pertanyaan, jika saja rasa rinduku padamu tak pernah berhenti?
jika saja aku tak mampu memberi cinta yang pernah ku beri padamu pada yang lain
itu saja yang masih berputar di otak ku hingga saat ini
aku tak mampu memikirkan satu saja solusi untuk hal ini
bagaimana jika akhirnya aku tetap begini, merindukan kamu dalam setiap jeda waktu
jeda?
waktu ku selalu penuh dengan jeda
artinya selama itulah aku selalu merindukanmu
aku tidak bisa sepertimu,
pergi dengan yang lain untuk melupakanku
berhenti mencintai seseorang yang selalu hadir dalam tidur yang tak pernah panjang
ah..sumpah mati aku rindukanmu.
entah kapan aku akan berhenti?
serupa dengan pertanyaan, jika saja rasa rinduku padamu tak pernah berhenti?
jika saja aku tak mampu memberi cinta yang pernah ku beri padamu pada yang lain
itu saja yang masih berputar di otak ku hingga saat ini
aku tak mampu memikirkan satu saja solusi untuk hal ini
bagaimana jika akhirnya aku tetap begini, merindukan kamu dalam setiap jeda waktu
jeda?
waktu ku selalu penuh dengan jeda
artinya selama itulah aku selalu merindukanmu
aku tidak bisa sepertimu,
pergi dengan yang lain untuk melupakanku
berhenti mencintai seseorang yang selalu hadir dalam tidur yang tak pernah panjang
ah..sumpah mati aku rindukanmu.
Kamis, 19 Februari 2015
p4
benar adanya
aku terjebak dalam perasaanku sendiri
kemungkinan yang ku karang sendiri
harapan yang ku bangun sendiri
kepedihan yang memang sangat kunikmati sendiri
penantian yang ku ingini sendiri
yang tidak mungkin ada
hari kembalinya kamu disisi
aku terjebak dalam perasaanku sendiri
kemungkinan yang ku karang sendiri
harapan yang ku bangun sendiri
kepedihan yang memang sangat kunikmati sendiri
penantian yang ku ingini sendiri
yang tidak mungkin ada
hari kembalinya kamu disisi
p2
aku telah mempermalukan diriku sendiri
dihadapan mu, masa lalu, mereka, dan dunia
betapa ria yang percuma
tangis yang sia-sia
hanya untuk melihat bahagiamu
betapa aku terluka. sendiri
aku tidak pernah melihat mu sebahagia ini
cinta itu telah berhenti. aku harus mampu.
entah bagian mana salahku sehingga harus aku sendiri yang menanggung semua ini
mengapa harus aku saja? sementara kau tidak?
bagian mana yang Tuhan sebut adil?
mengapa hanya aku yang menanggung sepi?
mengapa hanya aku yang terus menangisi kamu?
mengapa hanya aku?
mengapa semua tertawa padaku?
seolah aku lah si kasihan yang menyedihkan
yang meratapi kebahagiaanmu?
mana yang adil?
dihadapan mu, masa lalu, mereka, dan dunia
betapa ria yang percuma
tangis yang sia-sia
hanya untuk melihat bahagiamu
betapa aku terluka. sendiri
aku tidak pernah melihat mu sebahagia ini
cinta itu telah berhenti. aku harus mampu.
entah bagian mana salahku sehingga harus aku sendiri yang menanggung semua ini
mengapa harus aku saja? sementara kau tidak?
bagian mana yang Tuhan sebut adil?
mengapa hanya aku yang menanggung sepi?
mengapa hanya aku yang terus menangisi kamu?
mengapa hanya aku?
mengapa semua tertawa padaku?
seolah aku lah si kasihan yang menyedihkan
yang meratapi kebahagiaanmu?
mana yang adil?
p1
mungkin kamu memang selalu benar.
seperti kadang, aku rindu. rasa nyaman yang menghancurkanku perlahan.
tidak ada yang seperti kamu
tidak ada yang mampu menggantikan kamu
tidak ada yang mampu memegang tanganku melewati semua ini
kehampaan ini
terlalu jauh aku melangkah
ketika ku sadari, aku tidak menemukan apa-apa
mungkin kamu tak kan pernah tau bagaimana rasanya sangat merindu tapi tak bisa melakukan apa-apa.
tidak mau melakukan sesuatu untuk memuaskan rasa sakit dari rindu itu sendiri
pahami saja bahwa memang benar,
aku tertinggal. tak mampu mengejarmu,.
seperti kadang, aku rindu. rasa nyaman yang menghancurkanku perlahan.
tidak ada yang seperti kamu
tidak ada yang mampu menggantikan kamu
tidak ada yang mampu memegang tanganku melewati semua ini
kehampaan ini
terlalu jauh aku melangkah
ketika ku sadari, aku tidak menemukan apa-apa
mungkin kamu tak kan pernah tau bagaimana rasanya sangat merindu tapi tak bisa melakukan apa-apa.
tidak mau melakukan sesuatu untuk memuaskan rasa sakit dari rindu itu sendiri
pahami saja bahwa memang benar,
aku tertinggal. tak mampu mengejarmu,.
Langganan:
Postingan (Atom)