Label

Jumat, 18 Desember 2015

hidup yang belum usai

banyak sekali pikiran, kata-kata ingin tertuang.
tapi apalagi kalau bukan seputar tentang hidup?
bagaimana kita bisa bertahan dan memahami apa yang baru saja terjadi
tentang bisa atau tidak kita menyikapi segala bentuk kekecewaan disertai penyesalan.
bagaimana caranya untuk berfikir ulang apa yang sesungguhnya diinginkan?
terus berbesar hati ketika segala yang dilalui tidak seperti yang semestinya.
banyak sekali yang saya inginkan untuk terus terjadi dalam kehidupan. Harapan dan mimpi yang ketinggian.
apakah terlalu berlebihan jika apa yang kita inginkan hanyalah membuat keadaan menjadi semakin sepadan dengan apa yang diharapkan?
banyak sekali yang ingin saya pertanyakan mengenai kemampuan seperti apa yang benar jika ingin bertahan?
kita hanya terus belajar, memaklumi beberapa pernyataan menyedihkan untuk pertanyaan yang diajukan
bukankah bulan selalu tepat waktu?
bukankah matahari tidak pernah meninggalkan siang?
terlalu banyak pilihan membuat batin semakin tertekan.
tidak ada pilihan membuat hati resah yang semakin.
fikirkan apa yang benar-benar dibutuhkan?
jika hujan maka nikmati,
jika terang jangan memohon redup.
pada akhirnya semua akan tergantikan.
kelahiran dan kematian.
pertemuan dan perpisahan.
jika lagi-lagi kamu bingung dan makin meresahkan apa yang terjadi barusan
itu namanya kamu masih berfikir.
bahagialah karena otakmu masih bekerja dengan baik.

Jumat, 11 Desember 2015

awal.

beberapa orang memiliki banyak kesempatan tapi tidak tau bagaimana cara menggunakannya dengan baik.
sudah terlalu lama ketika pagi terasa semakin nyeri,
ketika tersadar dari mimpi dan membenci
tidak ada yang lebih buruk dari kenyataan bahwa aku membenci hidup, bahkan membenci diri sendiri.
mengabaikan segala bentuk kasih, aku tidak menengok ke sekililing,
betapa segala yang ada tidak pernah aku nikmati dengan semestinya.
aku benci segala bentuk kehilangan. tapi aku tidak tau bagimana menjaga sesuatu agar tetap pada tempatnya.
betapa segala pilihan yang melahirkan penyesalan di hari berikutnya.
aku terlalu lama tertidur dalam khayalan yang ku karang sendiri. dimana hanya ada aku. tidak yang lain.
aku mencintai untuk kemudian tidak menikmati. begitu ada sesuatu yang dirasa tak cukup aku dengan cepat akan merasa benci. bahkan aku tidak tau apa yang sesungguhnya aku inginkan, aku butuhkan.
tapi hidup tidak bisa diajak kompromi. dengan cepat waktu mampu mengubah segalanya dan aku masih saja berdiam merayakan kehilangan. menikmati perih dari sisa-sisa kenangan.
bagaimana mungkin berbahagia dalam keadaan membenci apa yang dimiliki?
untuk kemudian merasa tidak puas dan ingin sekali mengoreksi doa barusan.
Tuhan Maha Adil. apa aku percaya? ketika segala sirna, bahkan rasa percaya pun tak mampu ku genggam.
sudah terlalu lama, tertinggal dalam kepedihan yang kunimati pada dini hari yang terus berganti.

ketika menginginkan sesuatu aku akan terlalu berusaha tapi ketika mendapatkannya aku tidak menikmatinya dengan sempurna.
itu adalah titik dimana aku sudah merasa gagal. padahal satu cara agar semua terasa lebih mudah adalah dengan menikmati, mensyukuri. mampukah aku kembali?
aku rasa aku tidak perlu kembali untuk mengais apa yang tersisa. karena apa yang tersisa dari semua yang sudah sia-sia?
hanyalah luka.

ini adalah bagian dimana aku harus memulai dari awal.
mengambil banyak pelajaran.
menjadikannya sebagai bahan pertimbangan mau di bawa kemana hidup ku sekarang?

Rabu, 09 Desember 2015

*****

mungkin bukanlah kau yang membuat rindu ini semakin perih.
kenyataannya banyak sekali hal yang belum sempat kita lakukan bersama.
tentang kemana esok kita akan pergi?
atau bagaimana jadinya nanti jika suatu waktu kita benar akan berpisah

kita hanyalah pemimpi, berkhayal setiap waktu.
kita tidak berharap, tidak juga berdoa.
kita hanya pura-pura tidak menyadari bahwa segala yang kita punya hanyalah percuma.
apa yang sudah kita bangun pada akhirnya akan hancur.
entah karena keadaan, paksaan, ataukah kesadaran.

dan hari yang tidak pernah dinantikan pun akhirnya datang,
ketika apa yang kita sebut dengan cinta berubah jadi duka.
ketika ternyata bukanlah hal yang kita takutkan terjadi.
ketika dirasa segala semakin tidak mampu ku mengerti.
 

too hard to understand

Malam itu aku tidak lagi banyak berdoa, pada tangan yang menengadah seraya berkata
Tuhan ampuni aku..
bahwa sesungguhnya lelahku telah sampai pada bagian dimana aku hanya ingin berpasrah..
melihat begitu banyaknya dosa yang pernah dan masih rasanya mungkin ini bahkan tidaklah cukup untuk menebusnya.. lantas aku tidak akan pernah berhak untuk berkata bahwa Kau lah yang tidak pernah adil.
hingga sekejap, kau kabulkan apa yang aku minta. Aku tidak pernah terlalu peduli apakah sesuatu yang ku minta adalah yang benar-benar aku inginkan. hingga segalanya terjadi, dan lagi-lagi aku berkata, 'ujian lagi?'
aku tidak pernah mampu memutuskan apa yang benar-benar aku inginkan?
hingga terkadang rasanya ingin sekali untuk mengkoreksi doa tadi malam.
Ah, Tuhan akan semakin bingung
mungkin ini adalah kesalahan dasar dari tidaknya aku memahami diri sendiri.
sehingga kemudian yang terjadi hanyalah penasaran yang mengakibatkan penyesalan.
jika ada yang mengetahui bagaimana cara untuk memahami diri sendiri, beritau aku...