beberapa orang memiliki banyak kesempatan tapi tidak tau bagaimana cara menggunakannya dengan baik.
sudah terlalu lama ketika pagi terasa semakin nyeri,
ketika tersadar dari mimpi dan membenci
tidak ada yang lebih buruk dari kenyataan bahwa aku membenci hidup, bahkan membenci diri sendiri.
mengabaikan segala bentuk kasih, aku tidak menengok ke sekililing,
betapa segala yang ada tidak pernah aku nikmati dengan semestinya.
aku benci segala bentuk kehilangan. tapi aku tidak tau bagimana menjaga sesuatu agar tetap pada tempatnya.
betapa segala pilihan yang melahirkan penyesalan di hari berikutnya.
aku terlalu lama tertidur dalam khayalan yang ku karang sendiri. dimana hanya ada aku. tidak yang lain.
aku mencintai untuk kemudian tidak menikmati. begitu ada sesuatu yang dirasa tak cukup aku dengan cepat akan merasa benci. bahkan aku tidak tau apa yang sesungguhnya aku inginkan, aku butuhkan.
tapi hidup tidak bisa diajak kompromi. dengan cepat waktu mampu mengubah segalanya dan aku masih saja berdiam merayakan kehilangan. menikmati perih dari sisa-sisa kenangan.
bagaimana mungkin berbahagia dalam keadaan membenci apa yang dimiliki?
untuk kemudian merasa tidak puas dan ingin sekali mengoreksi doa barusan.
Tuhan Maha Adil. apa aku percaya? ketika segala sirna, bahkan rasa percaya pun tak mampu ku genggam.
sudah terlalu lama, tertinggal dalam kepedihan yang kunimati pada dini hari yang terus berganti.
ketika menginginkan sesuatu aku akan terlalu berusaha tapi ketika mendapatkannya aku tidak menikmatinya dengan sempurna.
itu adalah titik dimana aku sudah merasa gagal. padahal satu cara agar semua terasa lebih mudah adalah dengan menikmati, mensyukuri. mampukah aku kembali?
aku rasa aku tidak perlu kembali untuk mengais apa yang tersisa. karena apa yang tersisa dari semua yang sudah sia-sia?
hanyalah luka.
ini adalah bagian dimana aku harus memulai dari awal.
mengambil banyak pelajaran.
menjadikannya sebagai bahan pertimbangan mau di bawa kemana hidup ku sekarang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar