tidak banyak lagi yang bisa aku perbuat, selain membiarkan rekaman ingatan tentang kamu berulang di fikiran
semenjak kamu memutuskan untuk menamatkan episode drama cinta yang kita buat.
bukan kita. tapi kamu.
selalu kamu yang memutuskan kapan dan bagaimana ini akan berakhir
kemarin kamu pura-pura menyalahkan takdir. padahal semua kamu yang putuskan
aku tidak sedang menyalahkan kamu
hanya saja aku merasa kamu kurang adil
begitu banyak lembar harapan berserakan di atas lantai
coretan-coretan impian yang satu demi satu kamu hapus dari buku catatan yang pernah kita berdua rangkai
apa yang tersisa?
hanya perih yang begitu nyata
mata yang tak henti mengeluarkan tetesan demi tetesan air
sementara kamu tertawa bahagia dan sibuk menyusun cerita baru
percayalah pada suatu masa
ketika nantinya kamu merasa apa yang aku rasa
ketika hujan tak pernah berhenti di luar jendela rumahmu
bukan, bahkan akan lebih hujan di hati kamu
ketika kamu nantinya tak pernah mampu untuk kemana-mana
kamu hanya akan diam menunggu waktu
memanggilmu
ke tempat dimana kamu tak lagi bisa menghancurkan siapapun
selamat menunggu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar