Label

Senin, 10 November 2014

menunggui kamu

sayang,
kamu pasti tau alasan mengapa aku masih menghisapnya
semata-mata hanya membutuhkan keberadaan mu
bau tanganku setelahnya adalah aroma khasmu
itulah yang kulakukan jika aku rindu padamu

sayang,
hilangkah sudah semua rindumu?
kamu pernah mengaku tak mampu hidup tanpa keberadaanku di sisimu

sayang,
jangan jadikan aku manusia
pada umumnya.
yang harus bertahan pada realita
kepedihan
yang tanpamu
biarkan aku tak jadi manusia pada umumnya
biarkan aku hidup jauh dari dunia
asalkan ada kamu

sayang,
tak rindukah kamu mendengar semua keluh kesah ku?
tak rindukah kamu mencium dahiku?
tak rindukah kamu membayangkan hal gila yang pernah kita rencakan?
tak rindukah kamu membangun mimpi bersama ku?

sayang,
semua hancur begitu saja

sebelumnya kita pernah seperti ini
kamu berpaling
dan tau saatnya pulang kepadaku

tapi kini..
ku tunggu sayang..
ini adalah waktu terlama kamu pergi
aku masih menunggu kamu kembali
memohon ampun atas khilafmu
seperti dulu

tapi otakku memaksaku untuk mempercayai keadaan
dia bilang kamu tidak akan pernah pulang
seperti sebelumnya

sayang,
haruskah ku percayai fikiranku itu?
hatiku berkata kamu akan pulang sayang..

ya.. biasanya kamu tidak pernah pergi selama ini

aku tak mampu menyuruhmu untuk pulang.
tak sanggup menerima jawabanmu.

ku pilih diam
hingga akhirnya aku benar-benar sadar
aku hanya menunggu suatu hal yang tidak akan pernah terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar