kamu tak memberikan celah untuk aku sekedar menyapa mu
tapi kamu lupa
kamu tidak menutup pintumu pada rinduku yang selalu menggebu
berlarian di sela tidur ku yang tak pernah panjang
mimpi.
kamu selalu hadir dan membawa kabar yang selalu membuat ku menangis pada akhirnya
kamu selalu bilang bahwa kamu sudah bahagia
aku sulit menjawab
maka ku beri senyum paksa sebagai pengganti ketidak relaan aku melihat kamu begitu bahagia
tanpa aku
selalu berulang ketika aku betul merindui kamu
kemudian disusul dengan sesak di pagi hari
terbangun di dunia yang tidak aku ingini
tanpa kamu
pun kenyataannya di alam mimpi
kamu memberi kabar kebahagianmu
entah harus dimana lagi aku harus berada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar