dalam diam menangis dalam kebisuan,berpaling pada kepalsuan
kau kira semua kekal padahal hanya tipuan, menjerit berteriak pada Tuhan
aku tak ingin sendirian, tak ingin berbagi hanya pada bintang yg tak mungkin menyahut atau pada bulan setengah yg bisu
Lagi lagi siska menangis, ia pergi keluar rumah mencari udara segar. Di luar sana angga menunggunya, siska
mempercepat langkah kakinya ia tak sabar ingin segera bercerita pada
kekasihnya itu, ''aku bertengkar lagi dg nya'' segera setelah mereka
bertemu ''jika saja aku dulu bukan seorang keji'' sahut angga ''aku yg
salah krn tak prnh bsa memberi alasan mendetail kpd mrka knp aku
mncntaimu''
beberapa hari setelahnya keadaan tak jg membaik,bahkan
aku tak merasa nyaman d rmhku sndiri (siska bicara dlm hati) bertemu
teman2 aku malah semakin merasa gila!
harus ada yg kau pilih siska,
begitu kata seorang yg prnh ia mintai pendapat. Tidak!aku memang seorang
egois aku ingin keduanya berjalan beriringan
''aku begitu mencintaimu hari ini bahkan mungkin besok dan selamanya''
''aku bahkan lebih lagi siska''
''tapi bukan hanya kau yg aku cintai tapi juga dia, mereka'' tangis siska pecah lagi..
''maafkan aku'' nyaris tak trdengar
beberapa hal tidak bisa berjalan beriringan,
di
sinilah siska sekarang, seorang diri terduduk memandang matahari
tenggelam di sebrang lautan dg pandangan kosong, 3 sim card tergeletak
patah di sebelah kakinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar