Label

Minggu, 14 Agustus 2016

Semoga Tuhan menyelamatkanmu

Jangan mencari alasan untuk pergi
Jika pada akhirnya kau ingin kembali
Meski terkadang
Kau butuh mencari
Hingga kau mampu memasti

Kesempatan kedua
Selalu ada
Bagi kau yg berusaha

Tidak.
Jangan terlalu meremehkan.

Ketika kau tersadar
Segalanya akan berubah
Lebih parah

Dan kau hanya bisa mengais pilu
Pada apa yg sudah hilang

Pada apa yang sudah kau sia-sia kan

Selamat malam,
Kau
Benalu.

Hiduplah terus dalam penyesalan

Semoga Tuhan menyelamatkanmu.

Blank

Tak ada kamu.
Terserah.
Selama senja bertahan pada tempatku memandang.
Tak ada kamu.
Bukan masalah.
Selama tak ku temukan apapun tentang kamu.
Kamu menangis.
Kamu menangis.
Kamu menangis.


Bohong.


Aku lelah.
Memperjuangkan..
Memperjuangkan apa?
Iya apa?
Entah.

Ayo pulang, katamu.
Pulang kemana?

Kemana saja yg kamu ingin.

Buat apa bertahan pada apa yg tidak kamu yakini?
Iya buat apa?

Buat hidup.
Aku ingin hidup.

Apakah sekarang kamu merasa hidup?

Memangnya hidup itu apa?
Bernafas.
Sekarang kamu bernafas?
Artinya kamu hidup kan?

Bukan itu maksudku.

Hidup.
Kamu tidak hidup.

Tau darimana?
Dari matamu.

Kenapa?
Iya kenapa?

Aku tidak tau.
Jangan paksa aku berfikir terus.
Aku lelah.

Lelah?
Selalu itu caramu menghindar.

Lalu kau harap aku bagaimana?

Kamu yang tau.
Kamu putuskan.

Aku tak paham!

Jangan marah, menyerah saja.

Pada apa?

Pada semua yg tidak mampu kamu jalankan sesuai rencanamu.

Rencana yg mana?
.
.
Pergilah, kamu membuatku pusing.

Dan jawaban nya adalah?

Berbahagialah kamu yg sudah menemukan apa yg sesungguhnya kamu ingini,
Berbahagialah kamu yg sudah memiliki apa yg kamu idamkan sepanjang hidup.
Kadang kita salah mengartikan, tak mampu mencerna apa yg sesungguhnya kita ingini
Hingga pada akhirnya tersesat. Dan tak mampu kemana-mana.
Mungkin sebenarnya bukan tak mampu. Tapi terlalu nyaman utk pergi.
Percayalah, kenyamanan sulit sekali ditemukan.
Ketika pada akhirnya kita tersadar, sesuatu yg kita ingini lama kelamaan membuat kita tidak nyaman.
Kemudian apa yg kita mau tidak berjalan sesuai dg rencana. Membuat kita memaki keadaan.
Jika kamu paham tulisan ini. Maka beritau aku.

Akulah yg sesungguhnya paling tidak paham.
Akulah yg sibuk berfikir dan tak menemukan jawaban.

Minggu, 07 Agustus 2016

Chap 1

10.15
Di hari pemakamanmu,
Aku tak tau mana yg harus lebih dulu ku hadapi..
Kenyataan bahwa kau sudah bahagia bersama Tuhan atau bagaimana hariku setelah ragamu dikebumikan.
Aku membutuhkanmu, terlalu dan selalu.
Maka ku fikir. Hanyalah 2 diantara ini yg selalu bisa menjadi pilihan. Entah berakhir terbaring di tanah sebelahmu atau menetap di rsj yg pernah kita kunjungi.
Hidup harus tetap berjalan. Dengan atau tanpaku.
Begitu katamu kemarin.
Ah, aku ingin tinggal di hari kemarin.
Agar dapat ku cegah siapapun yg menghampirimu
Siapapun yg ingin membawamu menjauh dariku.
Ini sungguh keterlaluan.
11.15
Aku masih bertahan di posisi memandang batu nisanmu,
Seolah takut kau bangun dan tak ada aku.
Aku takut kau kesepian..
Bukan kau tapi aku.
Aku tidak menangis. Tidak lagi.
Rasanya...
Tidak ada rasanya.. karena tidak ada yg tersisa.
Tak sanggup rasanya beranjak dan berhadapan dengan dunia.
Yg tak ada kamu.
13.00
Hujan mulai turun. Aku harus pergi.
Kemanapun, terserah.

Jumat, 10 Juni 2016

1

mungkin aku adalah salah satu orang yang memilih
diam dan menyimpan mimpi yang tak kesampean sepanjang hidup
meski dalam hati aku tak terlalu paham,
apa yang sesungguhnya menjadi impian?
apa yang sejujurnya aku kejar.
hingga pada akhirnya hanya menerima apa yang ada.
aku pernah merasakan kehilangan. bahkan seringkali
hingga rasanya malas untuk berharap lagi
aku suka berjuang untuk akhirnya berhenti dalam diam
aku pernah begitu mencintai hingga dalam
untuk kemudian terpaksa percaya bahwa segala yang dimiliki adalah bohong
bahwa semua yang kita punya hanyalah pura-pura
pura-pura untuk selamanya
pura-pura untuk selalu ada
dan hanya dalam sekejap hilang
memaksa kita kembali pada kenyataan

Kamis, 19 Mei 2016

Jangan seperti saya

Jangan seperti saya,
Sama-sama saling cinta tapi sama-sama enggan berjuang.
Terlepas begitu saja kemudian menyesal. Sekarang, saya tau dia disana.
Tapi saya tidak tau apakah dia bahagia?
yang saya tau adalah saya tidak kunjung bahagia.
Sungguh ini tidak seperti kisah aadc yg baru saja kamu tonton.
Bukan cinta yg menerima rangga kembali setelah bertahun-tahun hilang.
Tapi kami.
Tidak akan mungkin
menghampiri satu sama lain.
Jika doa saya sampai.
Tuhan akan kirimkan yang lain.
Bahagia yang lebih dari kemarin.
Saya harus percaya.
Memaksa diri untuk selalu percaya.        

Sabtu, 16 April 2016

Bagaimana?

Bagaimana jika pada akhirnya, aku masih menunggumu..
Hati, siapa yang bisa kendalikan?
Aku tak tau..
Kenapa semenjak pergimu,
Tak pernah mampu kujalani lagi seperti bersamamu
Bagaimana jika ternyata,
Aku tidak mampu mencintai lagi?
Apa yang harus kulakukan?
Semenjak setiap detik tak terlewati bertanya,
Kamu dimana?
Semenjak hati mu tidak lagi memilihku..
Katakan padaku,
Jika kamu tidak pernah mengenalnya,
Masihkah aku yang harus menanggung ini semua?
Aku masih tetap aku,
Perempuan yang selalu menunggumu pulang
Meski pada akhirnya kamu berubah,
Kemana perginya?
Kamu yg selalu mengerti aku.
Mungkin kamu benar, aku perlu dihukum
Atas semua yg pernah kulakukan padamu.

Senin, 11 April 2016

karena kita. tidak jadi. bersama

ketika pada akhirnya, saat ini kamu telah menemukan seseorang itu.
seseorang yang lebih berani menerima komitmen sebagai salah satu tujuan
dari segala kebaikan yang pernah memenuhi hari ku dulu.
sungguhlah, lega hati ku. meski kenyataannya, tak bisa ku pungkiri.
selalu pedih menghadapi bahwa, dalam pandanganku. remeh sekali cintamu.
ketika (mungkin) kamu menyerah memperjuangkan cinta yang selalu kamu gemborkan saat masih
menginginkan aku.
sungguh, bukan aku tak mau. Menerima segala kurangmu.
masa lalu itu mengajarkanku, mengujimu.
Tapi mungkin aku lupa, ternyata berjuang tidaklah ada di bagian yang kamu sebut cinta.
bahwa cinta hanyalah manis dan romantis. Sensitif dan terlalu peka.
kamu salah. Tentu dalam kamus cinta yang selalu ku bawa kemana-mana.

mereka bilang, aku kejam. menyakitimu. selalu.
haruskah ku jelaskan satu persatu, mengapa?
rasanya tidaklah sepenting itu. untuk membuat mereka paham.
apa yang sesungguhnya terjadi.
bukankah akan lebih menyakitkan jika setelah aku menjelaskan segala tapi mereka tak kunjung paham?

kamu selalu memiliki alasan. untuk marah dan marah. pada setiap apa yang aku lakukan.
pernahkah kamu sekali saja bertanya, apa yang aku suka? lagu apa yang sering aku dengarkan sebelum tidur?hal apa yang masih aku kejar?

baiklah, aku pun tidak pernah melakukan hal yang sama.
tapi, pernahkah kamu melakukan sesuatu yang tanpa aku minta??
jika belum.
maka, setidaknya tidaklah harus ada penyesalan dalam hidupku.
karena kita. tidak jadi. bersama.

Minggu, 28 Februari 2016

fatamorgana

berdegup keras.
rambutnya, pembawaannya, bahkan hanya topi yang dia pakai

senja, aku jatuh cinta.
pada dia yang aku tak tau siapa.
senja, aku gila.

senja,
aku ingin dia.

Jumat, 26 Februari 2016

random II

kita ada untuk kemudian tiada.
hadir untuk pergi.
aku tidak menangisi kepergianmu.
aku juga tidak akan mengais kenangan setelahnya.
aku tidak.

kereta itu segera berangkat sayang, jangan lupa pulang.
jika kamu lupa jalan pulang. aku tidak akan menunggumu.
remeh sekali cinta kita di matamu sayang?
aku tidak menganggap ini remeh, justru aku yang ingin tau. seberarti apa ini di matamu?
ah, kamu selalu membuatku gemas dengan pertanyaan-pertanyaan sentimentil yang menyebalkan.

aku rindu sayang,
bau pundakmu.
rambut-rambut di kepalamu.
genggaman jari-jari kecilmu.

aku tidak pergi pun tidak menunggu.
kamu tau itu.

aku tau kau sedanfg pura-pura lupa, meski sesekali matamu mencariku
salah sayang, aku tidak disana.
entah aku berada di mana.

aku muak sayang, dengan semua kemauan
dengan segala kepura-pura an
aku sedang bermain drama
aku yang pura-pura jadi aku.

cinta itu lucu, sayang.
kamu yang bilang sayang.
kamu yang bilang kita satu. satuan

kamu dimana sayang?
kupingku tidak mampu mendengar suaramu.

kamu. hilang.
aku. muram.

tidak sayanfg, aku hanya bercanda.

Senin, 22 Februari 2016

random

baiknya kita mulai dari mana?
masa lalu atau masa sekarang?
tak bisakah kau lebih serius sedikit?
tak paham kah kau ada sesuatu yang akan menghabisi kita?

hingga senja datang kau pilih tetap diam, bersandar pada pundak ku. kau bilang, bau ku enak.
demi menahan tawa, aku bergeser demi menciptakan jarak. hingga kau bersungut dengan muka cemberut.

tak adil, selalu saja kau persiapkan perpisahan lebih awal. aku termangu memandang lautan.
kau bilang kau hanya sebentar,

aku mulai bersenandung.
diam. katamu. kau tidak suka lagu barusan.
ada yang salah dengan liriknya.
kau selalu mengomentari apapun.

apa yang kau tau soal cinta? kau bertanya seolah tak meyakini apa yang terucap dari bibirmu sendiri.
aku menoleh demi memahami makna kata yang kau ucap.
ku dapati mata itu, mata yang tak mampu aku bawa pulang.
belum sempat aku bicara kau tergugu sendiri. seolah ada yang lucu diantara perih yang tak kunjung kau bagi.

perlahan tangan mu bergerak lebih erat mengikat pinggangku.
kau bilang, berjanjilah apapun yang terjadi kita akan tetap begini.

apa maksudnya begini?
tentu aku tidak mau.
kau fikir aku puas hanya dengan menjadi mainan mu.

ingin rasanya aku meneriaki semua kesalku.
tapi seketika bungkam. melihat kau menangis seperti anak kecil kehilangan permennya.

sesaat kemudian kau berdiri, merapihkan pasir yang menempel di celana mu.
kau ikut? tanyamu penuh harap.
tanpa ku buka mulut kau sudah menarik tanganku.
curang. lagi-lagi kau membuatku bungkam.

hidup ini lucu. kau yang pegang kendali